Tampilkan postingan dengan label Wiraswasta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wiraswasta. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Agustus 2011

Bisnis Jamur Kuping Bikin Tergiur

Bingung agribisnis mana yang akan dipilih? Tak ada salahnya bila Anda mencoba usaha tani jamur konsumsi. Menurut H.M Kudrat Slamet, Ketua Umum Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia (MAJI), jenis jamur yang diminati konsumen, yaitu jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), jamur kuping (Auricularia polytricha), champignon (Agaricus bisporus), dan shiitake (Lentinus edodes). Dari kelima jenis jamur tersebut, jamur meranglah yang banyak diusahakan petani. Sebab, dibandingkan jenis jamur lainnya, jamur merang lebih mudah dibudidayakan, dan siklus hidupnya pendek, hanya satu bulan. “Jamur merang mendominasi 55%—60% dari total produksi jamur nasional,” ungkap Kudrat. Peringkat berikutnya adalah jamur tiram putih. Produksi jamur yang pengembangannya mulai dirintis sejak 1997-an itu, sekitar 30% dari total produksi jamur Indonesia. Jamur kayu yang banyak dibudidayakan di daerah berketinggian 800—1.300 m di atas permukaan laut ini mempunyai siklus hidup 5 bulan dengan masa panen 4 bulan.
Tinggal Pilih
Petani jamur merang banyak dijumpai di daerah dataran rendah, seperti di pantai utara Jawa (Pantura). Khususnya di Jabar, sentra produksi jamur merang dapat ditemui di Bekasi, Karawang, Subang, dan Cirebon. Sementara sentra jamur tiram putih berada di Kabupaten Bandung (Cisarua, Lembang, Ciwidey, Pangalengan), Bogor, Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya. Di luar Jabar terdapat di Sleman, Yogyakarta, dan Solo. Untuk jamur kuping, bisa dijumpai di Jateng (Ambarawa dan Yogyakarta), serta di Ciwidey (Kab. Bandung).
Walaupun belum banyak, pelaku usaha jamur champignon, alias jamur kancing, dapat dijumpai di Bumiayu (Jateng) dan Randutatah, Malang (Jatim). Pun untuk jamur shiitake, contoh pelaku usahanya berada di Cibodas, Lembang, dan Malang. Champignon dan shiitake lebih banyak dihasilkan oleh perusahaan besar lantaran diproduksi untuk olahan (kalengan). Sementara jamur merang, jamur tiram putih, dan jamur kuping, lebih merakyat, sehingga banyak dipilih untuk diusahakan.

Bernilai Plus

Menurut MAJI, dalam tiga tahun terakhir, minat masyarakat untuk mengonsumsi jamur terus meningkat. Salah satunya dapat dilihat dari kreativitas para pedagang, yang sebelumnya hanya menjajakan jamur segar, sekarang sudah merambah ke olahan, seperti memproduksi keripik jamur. Kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi jamur berpengaruh positif terhadap permintaan pasokan. “Permintaan jamur terus meningkat, berapa pun yang diproduksi oleh petani habis terserap. Kenaikannya sekitar 20%—25%/tahun,” papar Ir. N.S Adiyuwono, pemilik perusahaan Jamur Sinapeul di Ciwidey, yang mengusahakan jamur tiram dan jamur kuping.
Konsumen, lanjut Adi, menyadari bahwa jamur bukan sekadar makanan, tapi juga mengandung khasiat obat. “Dulu, banyak orang kalau ditawari jamur takut keracunan. Sekarang ada perubahan paradigma, ketika disodori jamur akan bertanya tentang khasiatnya,” imbuhnya.

Selain lezat, dewasa ini orang makan jamur lantaran pertimbangan kesehatan. Jamur mudah dicerna dan dilaporkan berguna bagi para penderita penyakit tertentu. Jamur merang misalnya, berguna bagi penderita diabetes dan penyakit kekurangan darah. Memang, setiap jenis jamur mengandung khasiat obat tertentu (baca: Khasiat Jamur). Jamur mempunyai nilai gizi tinggi, terutama kandungan proteinnya sekitar 15%—20% (bobot kering). Daya cernanya pun tinggi, 34%—89%. Kelengkapan asam amino yang dimiliki jamur lebih menentukan mutu gizinya. Kandungan lemak cukup rendah, antara 1,1%—9,4% (bobot kering), berupa asam lemak bebas mono ditriglieserida, sterol, dan fosfolipida. Jamur juga merupakan sumber vitamin antara lain thiamin, niacin, biotin, dan asam askorbat. Umumnya, jamur kaya akan mineral terutama fosfor, kalsium, dan zat besi.
Belum Terpenuhi
Sampai saat ini jamur lebih banyak diproduksi di Jawa. Berdasar data MAJI, setiap hari Jabar memproduksi 15—20 ton jamur merang dan 10 ton jamur tiram. Sementara jamur kuping, dengan sentra utama Jateng, setiap hari memproduksi 1 ton. Disusul jamur shiitake dengan produksi 500 kg/hari. Sebagian besar produksi jamur dipasarkan dalam bentuk segar. Kota-kota besar menjadi tujuan pasar utama jamur selama ini. Pasar Jakarta misalnya, dipasok dari Karawang, Bandung, Bogor, dan Sukabumi. Dari Cisarua-Bandung saja, setiap hari, tidak kurang dari 3 ton jamur tiram masuk Jakarta. Ir. Misa, M.Sc., petani jamur merang di Karawang, memprediksi, kebutuhan pasar Jakarta terhadap jamur merang sekitar 15 ton/hari. Sementara Karawang baru mampu memasok 3 ton. Untuk jamur kuping terutama diserap pasar Jateng lantaran banyak dibutuhkan industri jamu. Walau demikian, jamur kuping dari Jateng pun masuk Bandung, sehari tidak kurang dari 200 kg.

Selain dijual segar, sebagian pelaku usaha melakukan diversifikasi produk dengan memproduksi keripik dan tepung. Rina di Bandung misalnya, setiap hari memproduksi 50—100 kg keripik jamur tiram. Sampai saat ini dia mengaku belum mampu memenuhi permintaan yang mencapai 500 kg—2 ton. Sementara tepung banyak dibutuhkan industri untuk memenuhi kebutuhan kelompok vegetarian.


Walau banyak dibutuhkan, “Seluruh produksi jamur baru memenuhi 50% dari permintaan pasar,” ucap Kudrat. Belum lagi ditambah permintaan pasar luar negeri, seperti Singapura, Jepang, Korea Selatan, China, Amerika Serikat, dan Uni Eropa (Tabel 1). “Sampai saat ini permintaan itu belum bisa dipenuhi,” imbuh Basuki Rachmat, Sekjen MAJI. Misa yang juga Kepala Pusdiklat Budidaya Jamur Merang Indonesia, pun membenarkan permintaan pasar ekspor belum sanggup terpenuhi. “Untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri saja masih kurang,” imbuh lulusan Teknik Kimia ITB ini yang sudah bertani jamur sejak 1990 lalu.

Harga Stabil

Dibandingkan komoditas lain, harga jamur terbilang stabil. Mungkin lantaran jamur bukan komoditas pokok seperti beras, cabai, maupun bawang merah.
Dalam dua minggu pertama September, harga jamur merang di tingkat petani Rp9.000—Rp10.000/kg (BEP Rp6.000/kg). Selisih harga di tingkat pengumpul lebih tinggi Rp3.000—Rp4.000/kg. Di pasar, harganya menjadi Rp15.000—Rp20.000/kg. “Karena rantai tataniaganya cukup panjang, selama ini keuntungan dari bisnis jamur merang lebih banyak dinikmati para pengumpul,” tandas Kudrat.


Kalau jamur tiram, keuntungannya lebih banyak dinikmati oleh petani. Pengumpul paling memperoleh keuntungan Rp1.000—Rp2.000/kg. Harga jamur tiram di tingkat petani pada kurun waktu yang sama rata-rata Rp5.300/kg (BEP Rp4.000/kg). Di pasar induk Rp6.000/kg (subuh) dan di pasar kecil Rp10.000/kg.


Harga jamur kuping basah di tingkat petani rata-rata Rp6.000/kg. Di pasar Rp8.000/kg. Sedangkan jamur kuping kering berkisar Rp35.000—Rp50.000/kg. Menurut Adi, untuk menghasilkan sekilo jamur kuping kering diperlukan 6 kg yang basah. Sementara itu, Desianto FW, petani jamur kuping di Semarang, Jateng, menyatakan, harga jamur kuping lebih tinggi lagi pada tingkat pengguna akhir. Kisarannya Rp60.000—Rp80.000/kg.
Kendati harganya cukup menggiurkan, ada saat tertentu jamur segar kurang laku, yaitu 1—2 minggu setelah Lebaran. Setelah itu harganya normal kembali. Oleh sebab itu, diversifikasi produk menjadi sangat penting.

Stagnan
Dalam dua tahun terakhir, produksi jamur stagnan, bahkan cenderung menurun. Padahal petani pembudidaya sudah cukup banyak. Petani inti jamur merang sekitar 5.000 orang, jamur tiram 600 petani, jamur kuping 200 petani, dan pengusaha shiitake sekitar 10 pelaku.


Menurut Kudrat, yang mempengaruhi stagnasi produksi lantaran ada sekitar 30% petani jamur merang maupun tiram yangg kolaps karena mereka tidak mampu lagi untuk berproduksi. Ini lebih banyak diakibatkan oleh kesulitan memperoleh bahan bakar minyak tanah karena harganya naik. Padahal, “BBM merupakan 20% dari ongkos produksi,” tandas Adi.


Memang, minyak tanah bisa dikonversi dengan batubara atau kayu bakar. Namun itu bukan hal mudah. “Dulu, saya pernah menggunakan batubara, tapi ternyata panasnya tidak stabil, dan asapnya mempengaruhi kualitas media tanam,” aku Misa. Ditambah lagi, bila menggunakan batubara, selain susah didapat juga menghasilkan limbah debu. Sementara budidaya jamur harus benar-benar bersih.


Selain itu, para petani juga dihadapkan kepada persoalan akumulasi hama penyakit. Di Kabupaten Bandung misalnya, petani dipusingkan oleh serangan cendawan Aspergillus sp. Cendawan ini sangat mengganggu media tanam (baglog) sehingga pertumbuhan jamur tiram terhambat, bahkan mati. Hal ini terjadi saat kemarau panjang atau hujan berkepanjangan. Di lain pihak, “Sekitar 50% biaya produksi terdiri dari media tumbuh,” ucap Kudrat.
Pun di Yogyakarta, para petani jamur kuping kelimpungan oleh serangan hama krepes (tungau). Pengendalian dengan racun akarisida bukan solusi, lantaran jamur merupakan produk organik.

Usaha Sarana

Selain mengandalkan penjualan jamur segar, beberapa petani jamur memilih menjual bibit botolan dan baglog. Kudrat, yang juga pemilik perusahaan jamur CV Citi Mandiri di Cisarua-Bandung, selain memproduksi jamur tiram, pun menjual bibit dan baglog. Dari 15 kumbung yang diusahakan, setiap hari ia memproduksi 10.000 baglog dan bibit botolan.

Demikian pula Adiyuwono yang mulai merintis usaha sejak 2003. Setiap bulan ia memproduksi 100 ribu baglog, 10%—40% diantaranya untuk jamur kuping. Sementara produksi bibitnya sebanyak 30.000 botol/bulan. Bibit ia jual Rp4.000—Rp5.000/botol. Sedangkan baglog jamur tiram dijual Rp1.600 dan Rp1.400 untuk baglog jamur kuping. Selain diserap petani di Jawa, bibit itu dilempar sampai ke Sumatera dan Kalimanatan.


Hal serupa dilakukan Jemy Susanto, pemilik perusahaan Jamur Agro Lestari di Solo. Setiap bulan ia memproduksi bibit F2 1.000 botol dan 20.000 baglog. Bibit dan baglog ini ia pasarkan hingga ke luar Jawa. Jemy mematok harga bibit Rp59.000 untuk Jawa dan Rp69.000 luar Jawa.
Berdasar data MAJI, omzet perdagangan media tanam mencapai Rp4,4 miliar/tahun. Sedangkan omzet perdagangan bibit mencapai Rp750 juta setahun. Adapun omzet perdagangan jamur segar mencapai Rp17,3 miliar/tahun.

Dadang WI, Selamet Riyanto
Diambil dari: suwardi10.wordpress.com

Kamis, 28 Juli 2011

Membuat Kapsul Keladi Tikus Dengan Cara Tradisional

Umbi yang layak dikapsulkan
Keladi Tikus baru dipanenKeladi Tikus baru dipanen
Tujuan pembuatan kapsul keladi tikus ialah agar lebih praktis dikonsumsi. Dengan demikian kapsul bisa diminum kapan saja dan dimana saja (kantor, saat bepergian, dsb). Selain itu keladi tikus dalam bentuk kapsul tidak menyebabkan rasa gatal di tenggorokan. Dan untuk tujuan bisnis, pembuatan kapsul keladi tikus jelas sangat membantu.


Membuat kapsul keladi tikus secara tradisional pada dasarnya sangatlah mudah. Sehingga siapa saja bisa membuatnya. Dari pengalaman bertahun-tahun melayani penderita kanker dengan keladi tikus justru pembuatan sederhana inilah yang paling bagus. Perlu diketahui, pada tahun 2003 kami sudah membuat kapsul keladi tikus ekstrak. Respon yang ada justru kapsul tradisional yang lebih membantu. Tetapi yang hendaknya diingat, konsumsi keladi tikus segar tetap paling bagus (hasil pendataan kami September 2001 sampai Februari 2003).

Walau pembuatan kapsul keladi tikus sangat mudah, ada beberapa yang harus diperhatikan agar didapat kualitas yang bagus. Kualitas yang bagus sangat ditentukan oleh pengambilan bagian mana yang layak dikapsulkan serta bagaimana proses pengeringannya. Tanpa memperhatikan dua hal tersebut kapsul yang ada akan berkualitas tidak baik dan efektifitas untuk pengobatan sangat rendah. Memang bila dilihat hasil akhir, pembuatan dengan cara ini dibanding dengan pembuatan yang serampangan cukup sulit dibedakan. Perbedaan baru terasa setelah dikonsumsi, yaitu efektifitas kapsul tersebut untuk membantu proses pengobatan (kanker).

Pemilihan Bahan
Umbi yang layak dikapsulkan. Panjang minimal 1,5 cm
Keladi tikus yang diambil untuk dikapsulkan hanya bagian umbinya saja. Dan juga bukan sembarang umbi. Sedangkan daun keladi tikus bila sudah dikeringkan efektifitasnya akan turun sangat drastis, Sehingga tidak layak lagi untuk pengobatan, khususnya kanker dan tumor. Daun keladi tikus kering hanya layak untuk pengobatan migren, wasir, semutan di tangan/kaki dan lainnya. Selain itu yang perlu diketahui, keladi tikus sangat tidak efektif untuk jamu godog.





Pangkal umbi membusuk yang biasa disebut kakekPangkal umbi membusuk yang biasa disebut kakek
Bagian mana umbi keladi tikus yang layak untuk dikapsulkan? Untuk itu kita harus mengetahui umbi – tanaman keladi tikus itu sendiri. Tanaman keladi tikus membuat umbi secara berkesinambungan dalam masa hidupnya. Artinya dari tahun ketahun tanaman keladi tikus tidak mati walau daunnya mengering/hilang. Karena itu umbinya yakan selalu bertambah panjang. Dari proses ini umbi bagian ujung (dekat daun) adalah umbi muda. Sebaliknya pangkal umbi adalah bagian yang paling tua yang lambat laun setelah 6 bulan akan membusuk (biasa disebut bagian kakek). Bagian yang layak digunakan adalah bagian tengah. Dilihat dari proses pertumbuhan, bagian tengah ini kira-kira umbi yang berumur 3 sampai 5 bulan. Bagian umbi di luar itu (ujung dan kakek) tidak bagus untuk dibuat kapsul.



Bagian ujung umbi (muda) dan bagian kakek harus dibuangBagian ujung umbi (muda) dan bagian kakek harus dibuang
Dari pertimbangan ini umbi yang layak untuk dikapsulkan adalah umbi yang panjangnya minimal 1,5 cm. Dengan demikian saat bagian yang muda dan bagian kakek dibuang masih tersisa cukup umbi untuk diolah..







Proses Pembuatan
  • Umbi yang baik untuk dikapsulkan.Umbi yang baik untuk dikapsulkan. Harus dikupas sampai seluruh kulitnya hilang
    Pilih umbi dengan panjang minimal 1,5 cm
  • Potong bagian kakek (kira-kira 35% dari umbi)
  • Potong bagian ujung (kira-kira 15% dari umbi)
  • Kupas kulit umbi keladi tikus sampai bersih.
  • Cuci dengan air mengalir
  • Rajang umbi tipis dan siap untuk dikeringkan.





Proses Pengeringan
Setelah dikupas terutama setelah dirajang, proses pembusukan umbi akan berjalan sangat cepat (dalam hitungan jam bahkan menit). Untuk itu harus cepat dikeringkan. Pengeringan paling baik adalah dibawah terik matahari. Rajangan keladi tikus baru bisa diistirahatkan pengeringannya bila sudah cukup kering yaitu dengan kadar air di bawah 35%. Secara sederhana ini bisa di coba dengan mengambil kaleng kosong (misal bekas roti) yang diletakkan terbalik. Jatuhkan keladi tikus kering dengan ketinggian sekitar  20 cm di atas kaleng. Bila suara yang dihasilkan sangat nyaring, berarti rajangan sudah bisa diistirahatkan dalam pengeringannya dan esok harinya mulai dikeringkan lagi. Untuk sinar matahari sangat terik dan penjemuran di buat sangat tipis (tidak terlalu bertumpuk), maka hasil ini bisa dicapai bila rajangan dijemur sekitar 8 jam (jam 8 pagi sampai jam 4 sore). Untuk konsumsi cepat (kebutuhan sendiri sehingga tidak harus disimpan lama) dan panas matahari yang bagus, biasanya pengeringan cukup bila penjemuran dilakukan 3 hari. Tetapi bila kapsul dibuat untuk tujuan bisnis (dijual), pengeringan tidak boleh kurang dari 5 hari(kekeringan dengan kadar air di bawah 5%). Selain itu pada proses produksi (setelah pengkapsulan dan kemudian dimasukkan dalam tempatnya/botol) sebelum ditutup harus diletakkan di bawah sinar ultra violet. Ini bertujuan untuk membantu mengurangi kontaminasi dari udara karena sinar bersifat membunuh mikroorganisme (germisida).  Dengan proses pengeringan ini kapsul bisa bertahan sampai 1 tahun dan mutu tidak rusak.

Umbi yang telah dirajang dan siap dikeringkanUmbi yang telah dirajang dan siap dikeringkan
Bagaimana bila setelah dikeringkan 1 hari kekeringan rajangan belum mencapai kadar air di bawah 35%. Bila dalam hal ini terjadi, maka rajangan harus ditiup dengan angin yang cukup kencang (misal dengan kipas angin) sampai jadual pengeringan keesok harinya. Kalau tidak, walau proses pembusukan sudah tidak terlalu cepat, hasil yang didapat tidak bagus lagi. Terlebih bila rajangan masih terasa setengah basah peniupan harus dengan angin hangat (sekitar 50°C). Proses pengeringan dengan oven juga harus dibarengi dengan sirkulai udara yang cukup dengan temperature sekitar 50°C. Kalau sirkulasi kurang, hasil akan kelihatan lebih mengkilap (seperti keripik – krupuk yang belum digoreng).  Jadi pengeringan keladi tikus dengan oven tidak boleh seperti bila Anda meng-oven kue.

Untuk itu sangat penting diperhatikan:
  1. Bila Anda akan mengeringkan umbi keladi tikus yakinlah dulu bahwa hari itu akan sempurna dan tidak ada gangguan (mendung, hujan, dsb).
  2. Mulailah pengerjaan sepagi mingkin sehingga paling lambat jam 8 pagi rajangan sudah bisa mulai dijemur.
  3. Bila pada pengeringan pertama ternyata hasil rajangan masih setengah kering dan Anda tidak bisa meniupnya dengan angin hangat anggaplah pengeringan hari itu telah gagal. Buanglah rajangan yang ada. Jangan dipaksakan untuk dilanjutkan. Bila kondisi demikian tidak dibuang, hasilnya memang tidak terlalu membahayakan. Tetapi kapsul yang Anda dapat sudah tak berkhasiat lagi.
  4. Bila Anda membuat kapsul untuk pemakaian sendiri, pembuangan ujung umbi dan kakek bisa sebanyak itu. Tetapi dosis pemakaiian harus dinaikkan 3 x sehari @ 5 kapsul (dengan kapsul ukuran 0).

Tidak bisa dikapsulkan:

Daun keladi tikus kering tidak efektif untuk pengobatan kanker.Daun keladi tikus kering tidak efektif untuk pengobatan kanker. Untuk itu harus dibuang


Rimpang Keladi TikusRimpang Keladi Tikus. Terlalu muda dan terlalu kecil untuk diolah. Disarankan untuk ditanam.



Pangkal (kakek) umbiBagian pangkal (kakek) umbi harus dipotong (sekitar 35% panjang umbi). Terlalu tua dan sudah mulai membusuk



Umbi dengan panjang kurang dari 1,5 cm Umbi dengan panjang kurang dari 1,5 cm sudah tidak efektif untuk dikapsulkan. Disarankan untuk ditanam kembali. Dalam 4 bulan sudah dapat dipanen dan dikapsulkan.

Natur Indonesia

Budidaya Jamur Merang

(Volvariella volvaceae)
JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam.
Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.

I.        Pembuatan Kumbung
A.   Penentuan Lokasi :
Sketsa Kumbung Jamur Merang
1.    Sumber jerami
2.    Sumber air
3.    Jalan
B.   Persyaratan Kumbung :
  • Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
  • Dinding luar menggunakan sterofoam.
  • Kumbung lebih baik ditempat
C.    Perbedaan kumbung :
Foto Kumbung Jamur Merang
  •  Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping. Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak ditengah.
  • Kumbung atas datar    : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung. Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak
II.         Media
1.    Jerami
2.    Kapur CaCO3
3.    Dedak
4.    Limbah kapas
a)   Jerami mengandung :
  • Lignin
  • Selulosa
  • Silicca
b)   Alternatif jerami   :
  • Alang-alang
  • Eceng gondok
  • Batang jagung
  • Kelaras pisang
c)    Alternatif limbah kapas :
  • Hampas sagu
  • Hampas tahu
  • Hampas tempe
  • Hampas kapuk 
III.        Pembuatan Kompos
1.    Lapisan atas               : kompos kapas
2.    Lapisan bawah           : kompos jerami
IV.       Memasukkan Kompos
1.    ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
2.    Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
3.    Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
4.    Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C.
V.       Pasteurisasi / Steam
Peralalatan Pasteurisasi

1.    Lantai kumbung dibersihkan.
2.    Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi.
3.    Semua ruang tertutup.
4.    Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
5.    Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan selama 4-5 jam
6.    Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.
Catatan :   - bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar amoniak keluar.
                 - bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.
VI.        Penanaman Bibit
1.    pH diusahakan mencapai 7 / netral.
2.    Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit.
3.    Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4.    Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5.    Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6.    Bisa juga dibuat bantalan di tiang danditanami bibit.
Penebaran Bibit Jamur

7.    Hari I      : penanaman dilakukan sore hari.
8.    Hari II      : pertumbuhan miselium diperhatikan.
9.    Hari III     : -  Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
       -  Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.
       -  Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
10. Hari IV     : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
11. Hari V     : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
12. Hari VI     : jendela di buka 30 °.
13. Hari VII    : jendela di buka 45°.
14. Hari VIII   : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
15. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.


VII.        Pemeliharaan Media
Jamur berumur 7 hari setelah tanam

1.    Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam.  Untuk mengubah masa vegetatif menjadi     masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
2.    Temperatur ruangan 34-36°C.
3.    Temperatur media 34- 38°C.
4.    Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,
       tumbuh  antara hari ke V – VIII.


VIII.       Panen
1.   Ciri jamur siap tanam :
  • Bila masih ada tonjolan    , panen dilakukan keesokan harinya.
  • Bila bulat sudah merata    , jamur siap panen.
2.   Cara panen jamur :
  • Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang telah disterilkan.
  • Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
  • Media tidak boleh terangkat.
3.  Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
  • Pasteurisasi tidak matang
  • Dedak tidak matang
4.  Penyebab jamur pecah :
  • Suhu terlalu tinggi
  • Terlambat waktu panen.
Jika Anda berminat atau ingin tahu lebih lanjut Mohon Hubungi Teten Cahya Mulyana
Pusat Inkubator Agribisnis BBPP Lembang Telp: (022) 2786234

Diambil dari : bbpp-lembang.info

 Menyembuhkan Kanker, Tumor, Kista dan Sel-sel Ganas Lainnya
keladi tikus
Keladi  Tikus : memperbaiki sistem pertahanan tubuh sehingga sistem  pertahanan mampu menghancurkan sel-sel kanker,  menghambat pertumbuhan sel  kanker termasuk melawan duplikasi sel  ganas, mereduksi  radikal bebas penyebab kanker, dan menghambat akibat buruk dari kemoterapi (rambut rontok, mual dsb).
Saran: Konsumsi – Minum Keladi Tikus Segar (Jus Keladi Tikus) telah terbukti  lebih efektif dibandingkan dengan semua produk hasil olahannya (extrak maupun plus).  Untuk itu usahakan Anda membuat Jus Keladi Tikus sendiri. Karena lebih manjur dan tidak perlu mengeluarkan biaya (sebenarnya mudah didapatkan di banyak tempat yang tumbuh liar). Minumlah kapsul keladi tikus hanya bila tidak sempat membuat jus-nya saja. Selain itu keladi tikus tidak bisa dibuat jamu godog karena efektifitasnya akan turun drastic (hilang). Anda juga bisa budidaya sendiri dengan mudah

 Sumber: naturindonesia


Budidaya Jamur Tiram

Budidaya Jamur Tiram - Manfaat dari jamur Tiram selain dapat disayur, jamur tirarn juga dapat diolah menjadi makanan lain, misalnya kerupuk,keripik, batikan di Eropa dan Amenika Jamur tiram sering dikonsumsi Iangsung, dijadikan semacam sayuran pada pembuatan salad. Dan paparan tersebut diketahui bahwa pangsa pasar untuk produk budi daya jamur tiram terbuka lebar, disamping kebutuhan konsumen setempat setiap hari. Ada teknologi yang cukup praktis untuk budidaya jamur tiram, yakni tahapan membuat media bibit induk jamur tiram (spawn) dan tahanan memproduksi jamur tiramnya.

cara budidaya jamur tiram

Berikut ini adalah Budidaya Jamur Tiram:
A. Tahap membuat media bibit induk jamur tiram:
  1. Bahan medianya yang berupa biji-bijian atau campuran serbuk gergajian albusia (SKG) ditambah biji millet 1 (42%) : 1 (42%). Bahan baku ini adalah yang terbaik.
  2. Bahan baku dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan pressure cooker atau panci.
  3. Bahan baku tersebut ditiriskan dengan ayakan. Tambahkan 1% kapur (CaCl3), 1% gypsum (CaSO4), vitamin B kompleks (sangat sedikit) dan atau 15 persen bekatul. Kadar air 45-60 % dengan penambahan air sedikit dan pH 7.
  4. Langkah keempat, bahan baku tersebut lalu didistribusikan ke dalam baglog polipropilen atau botol susu atau botol jam pada hari itu juga. Perbotol diisi 50-60% media bibit, disumbat kapas/kapuk, dibalut kertas koran/alumunium foil.
  5. Sterilisasi dalam autoclav selama 2 jam atau pasteurisasi 8 jam pada hari itu juga. Temperatur autoclave 121 derajat C, tekanan 1 lb, selama 2 jam. Temperatur pasteurisasi 95 derajat C.
  6. Lakukan inokulasi dengan laminar flow satu hari kemudian. Setelah suhu media bibit turun sampai suhu kamar dilakukan inokulasi bibit asal biakan murni pada media PDA (sebanyak 2-3 koloni miselium per botol bibit).
  7. Inkubasi (pertumbuhan miselium 15-21 hari) pada ruang inkubasi/inkubator, suhu 22-28 derajat C.
  8. Botol atau baglog isi bibit dikocok setiap hari, dua hingga tiga kali. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan miselium bibit jamur merata dan cepat serta media bibit tidak menggumpal/mengeras. 
  9. Kesembilan, bibit induk dipenuhi miselium jamur dengan ciri pertumbuhan miselium jamur kompak dan merata.
  10. Jamur tersebut digunakan sebagai inokulan/bibit induk/bibit sehat perbanyakan ke 1 dan ke 2. Bibit ini disimpan dalam lemari pendingin selama 1 tahun, bila tidak akan segera digunakan.

B. Memproduksi jamur tiram (Pleurotus spp):
  1. Siapkan serbuk kayu gergajian albasia. Rendam selama 0-12 jam (bergantung pada spesies/strain serbuk kayu yang digunakan).
  2. Tiriskan sampai tidak ada air, pada hari itu juga dengan mengunakan saringan kawat atau ayakan kawat.
  3. Membuat subtrat/media tumbuh, pada hari itu juga. Tambahkan 5-15 % bekatul atau polar (bergantung pada spesies/strain yang digunakan), 2% kapur (CaCO3), 2% gypsum (CaSO4) dan air bersih, diaduk merata, kadar air substrat 65%, pH 7.
  4. Distribusikan kedalam baglog polipropilen pada hari itu juga. Padatkan dalam wadah tersebut, beri lubang bagian tengah, dipasang mulut cincin pralon, kemudian ditutup dengan kapas/kertas minyak.
  5. Sterilisasi/pasteurisasi, satu hari kemudian. Simpan dalam kamar uap atau kukus dalam drum dengan suhu media di dalam baglog 95-120 derajat C selama 1-3 kali 8 jam bergantung pada jumlah substrat yang akan di pasteurisasi.
  6. Inokulasi substrat dengan spawn di ruang inokulasi. Setelah suhu baglog substrat turun sampai suhu kamar, inokulasikan bibit pada substrat dalam laminar flow. Bibit 10-15gr/kg substrat.
  7. Inkubasi baglog substrat (pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22-28 derajat C tanpa cahaya.
  8. Baglog substrat dibuka cincin dibuka (7-15 hari kemudian). Cara membuka berbeda-beda, tergantung jenis jamur kayu yang digunakan.
  9. Baglog disusun di rak dalam rumah jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari kemudian, tumbuh pin head/bakal tumbuh buah). Bakal tumbuh buah tersebut disiram air bersih agar jamur tumbuh. Untuk jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping penyiraman langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22 derajat C RH : 80-90 %.
  10. Panen jamur tiram/kuping. Panen kurang dari 9 kali dalam waktu kurang dari 1,5 bulan tergantung cara pemeliharaan/penyiraman jamur dan kebersihan kubung. Atau sisa panen 2-5 kali seminggu.

 Karomah Surat Al-ikhlas
Surat Al-Ikhlas merupakan bacaan yang sangat besar faedahnya, apabila di amalkan dengan sunguh-sungguh dan istiqomah. Dalam hal ini akan di kupas faedah dan rahasia yang terkandung di dalamnya.
Berikut Hikmah Surat Al-Ikhlas:
  • Membangkitkan aura pesona wajah agar tampak cantik alami.
  • Melancarkan jodoh.
  • Dilancarkan usaha.
  • Kerukunan suami istri.
  • Pengasihaan.
  • Disayangi atasan atau bawahan.
  • Dapat menarik lawan jenis.
  • Disayangi orang banyak.
  • Dapat pula dipergunakan oleh Agen atau Makelar dagang, supaya banyak relasi.
  • Dan masih banyak lagi keutamaan yang tersimpan di dalamnya.
Bagi Anda yang berminat mendapatkan Karomah Surat Al-Ikhlas ini. Sikahkan Konsultasi dengan kami via sms. 
Caranya ketik
Karomah Al-Ikhlas (spasi) Pesan Anda.
Contoh:
Karomah Al-Ikhlas 
Mohon info selengkapnya bagaimana cara mendapatkan Karomah Surat Al-Ikhlas
Kirim ke:
Mudah-mudahan Alloh S.W.T senantiasa mengabulkan segala cita-cita Anda.
Terima Kasih.
Wassalam,
Penyelenggara  
Subscribe: Subscribe to Bloglines Subscribe to Google Subscribe to MyYahoo Subscribe to MyMSN Subscribe to Newsgator Subscribe to Netvibes

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes